Jelajahi Keindahan Lembata dengan Mengikuti Festival
Adventure Indonesia
Nusa Tenggara Timur khususnya bagian
kepulauan Flores, tidak hanya Komodo saja yang menarik untuk dikunjungi.
Keindahan alam dan budayanya yang beragam dari wilayah Barat ke Timur juga
tidak kalah menarik. Salam satunya adalah Wilayah Pulau Lembata yang berada di
bagian Timur Kepulauan Flores. Salah satu atraksi yang terkenal adalah
pemburuan Ikan Paus.
Demi menarik kunjungan wisatawan,
pemerintah Kabupaten Lembata tiap tahunnya menggelar kegiatan Rally Wisata
Bahari. Salah satu kegiatan yang ditonjolkan dalam kegiatan kali ini adalah
Festival Adventure Indonesia ( FAI).
Dengan dukungan Kementrian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, FAI yang dilaksanakan oleh Way2East, sebuah
perusahaan travel online khusus Nusa Tenggara Timur ini akan melaksanakannya
pada tanggal 24 – 28 September 2014.
Dalam jumpa pers Lembata – Festival
Adventure Indonesia 2014 di Balairung Sapta Pesona, Wakil Menteri Sapta
Nirwandar, mengajak masyarakat untuk datang dan melihat langsung keindahan alam
dan keunikan budaya yang ada di Lembata.
Adi Gerimu dari Way2East menjelaskan
akan ada paket perjalanan sebesar Rp. 2. 750.000,- untuk mengikuti FAI. Dengan
sasaran para penggemar eko wisata dan backpacker yang menyukai perjalanan
wisata petualangan, peserta akan diajak menjelajah alam dan budaya Lembata,
baik itu kehidupan pedesaan, mendaki gunung dan menyusuri pantai melihat
langsung proses perburuan Ikan paus secara tradisional yang telah menjadi
tradisi selama ratusan tahun.
“ Destinasi yang kami siapkan mulai
dari Kota Lewoleba, Bukit WolorPass, Desa Lemagute, Kampung Lewotolok, Gunung
Ile Lewolotok, Desa Jontona, Teluk Waiega, Pasar Barter Tradisional dan Desa
Nelayan Lamalera, “ kata Adi. “ Peserta akan disambut di Kota Kupang,
menyebrang ke Pulau Lembata menggunakan kapal cepat selama 4 jam, lalu mulai
menjelajah Lembata, di sana peserta akan menginap di rumah penduduk dan
merasakan kuliner khas setempat“ tambahnya.
Mengenai perburuan ikan paus secara
tradisional, pakar lingkungan hidup Sony Keraf yang hadir dalam jumpa pers
tersebut menjelaskan bahwa jenis perburuan dengan teknik tradisional tidak
dilarang, mengingat bertujuan sebagai tradisi budaya dan bukan untuk komersil
semata.
“ Dalam perburuan tersebut, aspek
ekonomi, budaya dan spiritual saling mendukung. Mulai tahapan pembuatan
perahu Peledang ( perahu kayu layar tanpa mesin ) dan menggunakan
Tempuling ( Tombak dari baja ) hingga pemberangkatan para nelayan ke laut untuk
berburu dimulai dengan doa, “ ujar Sony. “ Hasil buruan juga dibagikan secara
adil untuk masyarakat setempat sesuai aturan adat yang ketat. Perburuan
ikan paus sudah menjadi jati diri orang Lembata, khususnya warga Desa
Lamalera.”
Bupati Lembatan Yance Sunur yang
juga hadir mengakui masih banyak kendala dalam pembangunan pariwisata di
Lembata. “ Persoalan infrastruktur, seperti jalan yang belum mulus, Listrik
yang terbatas hingga air bersih memang masih menjadi kendala bagi kami, namun
secara bertahap kami mulai membenahinya, “ Kata Yance.
SUMBER; http://www.tourismvaganza.com