Selasa, 17 Maret 2015

AMMAPAI Gelar Pelatihan Pembuatan Abon Ikan



Angkatan Muda Mahasiswa Pelajar Asal Ile Ape (AMMAPAI) – Kupang dalam lanjutan kegiatan Latihan Kepemimpinan Tingkat Menengah  (LKTM) bekerjasama dengan kelompok usaha abon ikan  “Ina Sayang – Noelbaki” menggelar pelatihan keterampilan kewirausahaan pembuatan abon ikan di sekretariat AMMAPAI, Jalan Kika Ga, RT.22, RW.10 Walikota Baru – Kupang, Kamis (19/02).









Ibu Katharina B. Ole, ketua kelompok usaha abon ikan “Ina Sayang – Noelbaki” sebagai fasilitator pelatihan menjelaskan bahwa Abon adalah makanan yang terbuat dari serat daging dan penampilannya berwarna cokelat terang hingga kehitaman.

“Abon tampak seperti serat karena didominasi oleh serat – serat otot yang mengering. Karena kering, Abon tergolong produk olahan yang awet. Abon biasanya dimakan sebagai lauk taburan di atas nasi atau bubur ayam,” jelas Ibu Katharina.

Menurut Ibu Katahrina, untuk mempertahankan mutu Abon selama penyimpanan , abon harus dikemas dalam kantong plastik dan ditutup dengan rapat.

“Abon dapat disimpan selama berminggu – minggu hingga berbulan – bulan  asalkan disimpan dalam kemasan kedap udara,” ungkap Ibu Katahrina.

Terpantau, setelah diberi pengarahan singkat dari fasilitator, peserta langsung diarahkan untuk membuat Abon ikan. Para peserta menyiapkan bahan baku yang terdiri dari daging ikan cakalang 500 gr, suwir – suwir halus, Santan kental 250 ml, gula merah ditambah gula pasir 100 gr, cabe merah 10 buah yang sudah dibuang bijinya dan diiris serong serta serai 2 batang. Bumbunya terdiri dari bawang merah 10 buah, bawang putih 5 siung, cabe rawit merah 7 buah, jahe 3 ruas, lengkuas 5 ruas, ketumbar sangrai 1 sdm, lada bubuk 1 sdt dan garam 1 sdt.

Langkah pembuatan pun sangat mudah. Hanya melalui lima langkah abon ikan sudah siap saji. Langkah pertama yaitu ikan cakalang dipotong, dicuci bersih lalu dikukus selama 15 menit. Setelah dingin lalu lalu duri – duri ikan dibuang lalu disuwir – suwir. Langkah kedua yaitu haluskan bumbu sangrai ketumbar hingga lembut lalu sisihkan. Langkah ketiga, bawang merah, bawang putih, cabai dihaluskan lalu ditumis hingga warnanya kecoklatan dan harum lalu masukan santal kental, ketumbar sangrai, gula jawa yang sudah disisir halus, lengkuas dan daun salam. Langkah keempat, ikan tongkol yang sudah disuwir-suwir dimasak hingga abon mengering. Setelah itu disimpan didalam wadah yang kedap udara.








Para peserta pelatihan abon ikan terlihat sangat. Karena setelah kurang lebih tujuh jam mengikuti pelatihan dan praktek  dari jam 08.00 – 14.30 hasilnya bisa langsung dinikmati. Setelah dikepak dalam plastik  dan di timbang hasilnya 1900 gram/ 19 bungkus yang diisi masing – masing 100 gram/bungkus.

Ibu khatrina mengharapkan setelah pelatihan ini peserta bisa melanjutkan program pengembangan produk olahan ikan sesuai jenis makanan yang diminatinya.

"Kegiatan ini sungguh bagus untuk membangun kesejahteraan, kegiatan ini kalau bisa sesering mungkin dapat kita laksanakan guna terciptanya SDM yang kreatif sehingga apa yang kita lakukan ini dapat berbuah kesejahteraan bagi diri sendiri dan masyarakat luas," pungkasnya.

Sementara itu ketua umum AMMAPAI – Kupang, Igo Halimaking mengatakan bahwa dalam rangka menyiapkan MEA (Masyarkat Ekonomi ASEAN), para pemuda perlu disiapkan. Salah satu langkah yaitu pembekalan pemuda dengan berbagai macam kreatifitas misalnya dalam bidang wirausaha.

“Pemuda-pemudi sekarang masuk dalam perlombaaan kreatifitas usaha, keadaan ini penting dalam mendorong wirausaha di kalangan remaja atau pemuda.  Olehnya dalam LKTM ini kami memberi pembekalan terhadap anggota lewat berbagai bentuk pelatihan wirausaha  sehingga nantinya remaja dan pemuda akan berusaha menciptakan proses wirausahanya masing-masing dan juga bisa membantu masyarakat luas dalam mendorong dan mewajibkan mereka untuk punya usaha,” jelas Igo.

Selain mengelar pelatihan abon ikan, dalam kegiatan LKTM ini peserta dibekali materi dan pelatihan – pelatihan lain Penyusunan Rencana Strategis  Dengan Menggunakan Teknik Analisis SWOT yang dibawahkan oleh Daud Amarato D., M.Si., Widyaiswara Badan Diklat NTT, Pelatihan pembuatan film, yang dibawahkan oleh kordinator Komunitas Film Kupang, Manuel Alberto Maia, manejemen aksi yang dibawahkan oleh Bedi Roma, dan Pelatihan Layout Majalah yang dibawahkan oleh Pangky Lengary.



Share:

Kamis, 05 Maret 2015

FILM MENJADI MEDIA DOKUMENTASI KEBUDAYAAN DAN KEMANUSIAAN

ilustrasi

Pembuatan film tidak hanya sekedar mengandalkan aktor ganteng atau aktris cantik, pembuatan film harus mengutamakan riset mendalam agar jalan ceritanya baik serta mempunyai karakter tokoh yang kuat dalam film nantinya. Terutama saat ingin membuat film dokumenter yang idealnya mampu menjadi media dokumentasi mengenai kebudayaan dan kemanusiaan melalui jalan cerita setiap karakter tokoh film tersebut. Hal ini disampaikan oleh Manuel Alberto Maia, kordinator Komunitas Film Kupang saat memberikan  pelatihan “pembuatan film” dalam lanjutan kegiatan Latihan Kepemimpinan Tingkat Menengah (LKTM) di sekretariat AMMAPAI, Jalan Kika Ga, RT.22, RW.10 Walikota Baru – Kupang Rabu(11/9) dari pukul 15.00 – 17.00 wita.
Alberto Maia

Menurut dia, program pelatihan pembuatan film pendek atau fiksi dan dokumenter tersebut bertujuan menggali minat dan bakat anak muda dalam hal pembuatan film pada khususnya serta meningkatkan kecintaan generasi muda kepada film Indonesia pada umumnya dan NTT pada khususnya.

"Kami berharap dapat membantu menggali bakat generasi muda dan membantu mereka mewujudkan mimpinya dalam industri perfilman”, ungkap Manuel Alberto Maia.

peserta LKTM
Menurut Manuel Alberto Maia, dalam pembuatan film-film Produksi film berjalan dalam tiga tahap yaitu Pra-produks melingkupi persiapan perekaman dilakukan, yaitu ketika pemeran dan kru film dipekerjakan, lokasi dipilih, dan latar dibangun. Ini juga tahapan ketika ide film diciptakan, hak buku/naskah dibeli, dll. Tahap Produksi yaitu  elemen mentah untuk film akhir direkam. Tahap Pasca-produks melingkupi Film disuntingl; suara (dialog) produksi sekaligus disunting (namun terpisah), runut musik (dan lagu) digubah, dipentaskan dan direkam, jika film tersebut butuh musik; efek suara dirancang dan direkam; efek 'visual' grafis komputer lainnya ditambahkan secara digital, semua elemen suara dicampurkan menjadi 'stem', kemudian stem dicampurkan dan disejajarkan dengan gambar dan film tersebut akhirnya selesai ("terkunci").

Manuel Alberto Maia menjabarkan bahwa film dokumenter adalah tentang kisah nyata yang mampu memberikan pengaruh terhadap setiap penonton film tersebut, “Hal terpenting dalam film dokumenter ialah ada sebuah kisah nyata yang bisa menginspirasi para penontonnya,” ujar  Alberto  saat menyampaikan pengantarnya.

Dalam pelatihan ini terlihat para peserta sangat antusias, hal ini terlihat dengan kondisi peserta pelatihan yang memenuhi ruangan dan tingginya intensitas tanya jawab dari peserta dan narasumber.

Mahasiswa Wajib Menguatkan Potensi Kepekaan Sosial
Sementara itu, Bedi Roma ketika membawakan ‘Manjaemen Aksi’ mengatakan bahwa mahasiswa memiliki kewajiban untuk menguatkan potensi kepekaan sosial politiknya. Disebut kepekaan sosial karena mahasiswa pada dasarnya adalah bagian dari rakyat. Apapun yang terjadi pada rakyat maka mahasiswa akan turut juga merasakannya. Kenaikan BBM, harga bahan pokok, listrik, dan air misalnya akan memberi ekses terhadap aktivitas kuliah. Disebut kepekaan politik, karena gejolak sosial yang terjadi umumnya selalu merupakan hasil side effect dari aktivitas politik, semisal disahkannya suatu UU.

“Sebagai gerakan ekstraparlementer mahasiswa memiliki kewajiban moral untuk mengimplementasikan pengetahuannya itu dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Atau dengan kata lain menyuarakan kepentingan kebenaran dan rakyat,” jelas Bedi Roma

Menurut Bedi Roma ada berbagai metode yang dapat dilakukan yaitu dari bentuk pendampingan, advokasi, public hearing, audiensi dengan pemerintah dan legislatif, hingga demonstrasi (aksi).
“Demonstrasi adalah cara paling efektif dalam menyuarakan kebenaran, khususnya jika dilaksanakan pada rezim yang antidemokratis dan tiran. Pengetahuan akan manajemen aksi  ini menjadi penting agar niatan yang benar itu dapat mencapai hasil optimal karena dilakukan dengan cara yang benar pula,” ungkapnya.



aksi aliansi masy pengawas kinerja kepolisian

aksi aliansi masy pengawas kinerja kepolisian


Share:

Selasa, 03 Maret 2015

33 Tahun Membentuk Kader yang Produktif, Visioner & Populis


kue ulang tahun AMMAPAI ke-33
Kegiatan Latihan Kepemimpinan Tingkat Menengah (LKTM) Angkatan Muda Mahasiswa Pelajar Asal Ile Ape (AMMAPAI) Kupang periode 2014/2015, yang berlangsung mulai dari tanggal 16 februari 2014 akhirnya resmi ditutup malam tadi, 21 februari 2015 JAM 19.00 WITA.

Petugas Doa- Ina & Ona
Acara penutupan LKTM ini dipadukan dengan perayaan dies natalis AMMAPAI ke – 33 tahun yang bertempat di sekretariat AMMAPAI, Jalan Kika Ga, RT.22, RW.10 Walikota Baru – Kupang.
Latihan Kepemimpinan Tingkat Menengah (LKTM) Angkatan Muda Mahasiswa Pelajar Asal Ile Ape (AMMAPAI) Kupang periode 2014/2015 ditutup oleh anggota tim konsultan AMMAPAI,  Linus Lusi, yang juga merupakan Kepala Bidang Pengembangan Pemuda di dinas pemuda dan olaraga provinsi NTT.

Kegiatan LKTM dan Dies Natalis ini mengambil tema  “ Melalui Kepemimpinan Tingkat Menengah & Dies Natalis ke – 33, Kita Tingkatkan Kader yang Produktif, Visioner & Populis”. Sebelum ceremonial, acara malam perayaan dies natalis diawali dengan ibadat sabdat yang dipimpin oleh salah seorang anggota AMMAPAI, Ina Making, dan dipandu oleh MC cantik Iva Making.

MC-Iva Making
Ketua Panitia LKTM dan Dies Natalis ke -33,  Basilius Fransisco Hugu dalam laporan kepanitiaan mengatakan kegiatan Latihan Kepemimpinan Tingkat Menengah (LKTM) bertujuan untuk membina , melatih serta membentuk kader  yang memiliki kemampuan manajerial, memiliki rasa tanggung jawab, sikap mandiri, jiwa kewirausahaan, sikap yang berorientasi pada prestasi dan pencapaian hasil serta  berpikir ilmiah.

Sementara itu, Igo Halimaking, Ketua Umum AMMAPAI – Kupang dalam pidatonya menegaskan bahwa organisasi merupakan salah satu kekuatan kontrol yang secara organisatoris menunjukkan peran strategis baik secara internal dalam perhimpunan maupun tanggapan dan keterlibatan riil terhadap realitas sosial. Igo  menambahkan bahwa sebagai kader pemimpin masa depan, penting untuk membekali diri dengan hal-hal yang berguna sehingga semakin memperkuat integritas diri dan eksistensi perhimpunan.


Kepan - Sisco Making

 “Kegiatan ini menjadi locus penyatuan persepsi untuk membangun komitmen moral dan realisasi gerakan dalam ranah praktis. Sangat diharapkan, LKTM ini mampu menciptakan pola pikir  kader yang produktif, visioner dan populis untuk menjawabi kebutuhan masyarakat melalui kebijakan pro rakyat,” tegasnya.

Igo mengajak momentum LKTM dan Dies Natalis ini dijadikan sebagai ruang untuk melatih diri agar punya rasa solider serta respon dengan masalah-masalah sosial, juga membentuk kreativitas diri agar bisa bersaing.

Sementara Linus lusi dalam sambutan mengatakan organisasi AMMAPAI diusianya yang ke 33 tahun harus berkomitmen dan tekad yang sama untuk mewujudkan cita-cita bangsa yaitu Indonesia yang merdeka, bersatu dan berdaulatan adil dan makmur.
Linus Lusi


“ Sudah 33 tahun umur AMMAPAI, maka diminta kepada kader-kader AMMAPAI agar peka dengan situasi sosial, untuk mendobrak keadilan dan kebenaran,” ajak Linus.

Linus menambahkan berorganisasi  juga penting namun jangan melupakan dan kuliah.  Menurutnya aktivitas kuliah dan organisasi saling terkait dan terintegrasi.

peniupan lilin HUT
“Ada tiga hal yang harus diperhatikan agar dapat tetap aktif berorganisasi tanpa melalaikan kewajiban belajar sebagai mahasiswa. Yaitu tahu bagaimana memposisikan kuliah dalam hidup, mengenal karakter organisasi yang akan diikuti, dan tahu akan kemampuan diri,” jelas Kabid Pengembangan Pemuda pada DISPORA NTT ini.

Untuk diketahui Angkatan Muda Mahasiswa Pelajar Asal Ile Ape (AMMAPAI) Kupang, merupakan organisasi kepemudaan yang berasal dari kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata. Organisasi ini didirikan pada tanggal 21 februari 1982. Organisasi ini di didirikan oleh Lorens Lusi (alm), Daniel Demong Hurek, Hendrik Mosa Langobelen, Majid Lamahoda, dan Goris Lewoleba. (mkg)
Pemotongan kue ulang tahun...

Share:
Flag Counter

Featured Post 3

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support