Post views: counter

Senin, 28 Januari 2013

Peziarahan Seorang Kader AMMAPAI

Peziarahan Seorang Kader AMMAPAI
Oleh Iggo Making

‘Tobo Tala Ata Ekana Pai Pupul Taan Tou Balik Gelekat Lewotana”
Kata-kata itulah yang sering terlontar dari para kader-kader Angkatan Muda Mahasiswa Pelajar Asal Ile Ape atau yang biasa disebut AMMAPAI dalam setiap kegiatan formal maupun informal. Ungkapan bahasa Daerah tersebut mengajak putra – putri belerang dimanapun berada mari berkumpul bersatu hati guna membangun kampuung halaman (lewotana) Ile Ape Kalang Basa. “Semangat Kekeluargaan menjadi pelopor bergerak untuk mengemban amanat penderitaan ribu ratu  kaya none (rakyat) untuk membuat sinergitas antara kepentingan lewotanah dan kepentingan negara.
Itu semua adalah beberapa hal yang membuat saya merasa tertarik, seakan-akan terbius akan daya magnetis dari semboyan “Tobo Tala Ata Ekana Pai Pupul Taan Tou Balik Gelekat Lewotana”. Sampai akhirnya terjerumus untuk terlibat aktif dalam AMMAPAI. Walaupun, dalam proses yang bergerak itu kelelahan terus mengikuti, kebosanan terus mengejar, keletihan terus bersama, dan kelesuan menemani. Sebagai kader, saya harus tetap menunjukkan jati diri saya sebagai anak-anak lewotanah yang selalu dilindungi dari rasa kekhawatiran.
AMMAPAI memiliki sekretariat yang terletak di Jalan Kika Ga, Belakang UD. Keagungan, Walikota Baru - Kupang. Sekretariat yang dipakai untuk tempat kumpul, rapat, diskusi, dan bercanda bersama. Sekretariat itu tempat kita berkumpul, rumah kita untuk mengekspresikan ketimpangan dan ketidakadilan yang ada dalam lingkup masyarakat. Sekretariat yang akhir – akhir ini mulai jarang di sambangi anggotanya. Sehingga terkesan tak berpenghuni. Bagaimana kita bisa mengemban amanat penderitaan ribu ratu jika rumah kita saja tidak terawat dengan baik.
AMMAPAI adalah lapisan masyarakat dan jika dalam dunia sepakbola sebagai gelandang menyerangnya orang-orang muda. Dan penyerangnya adalah senior / alumni AMMAPAI yang sudah turun dalam kemasyarakat. Lalu siapa kipernya? Kipernya adalah pemerintah Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur dan Kepala Desa di dua kecamatan ini menjaga kepentingan lewotana saat berintegrasi dengan masyarakat luas. Apa sekarang ini peran-peran tersebut menyalin berelasi dengan baik? Tidak! Sampai sekarang ini kader-kader AMMAPAI yang sekarang tidak seperti dahulu yang benar-benar terasa kehadirannya dalam kancah masyarakat, ketika ada masalah yang menimpa masyarakat, dimana AMMAPAI? Korelasi antara kiper-gelandang menyerang-penyerang tidak terkorelasi dengan baik. Peran dari ketiganya seakan-akan mati, apalagi ditambah keasyikkan AMMAPAI bermain di internalnya saja tanpa ada aktivis menulis untuk membentuk opini masyarakat, menyiarkan informasi melalui media massa, aksi, mengadakan silahturahmi dengan aparat keamanan dan tokoh masyarakat, serta menjadi pemimpin minimal di lingkungan kampus. Alhasil AMMAPAI hanya jadi jago kandang, dan sekarang ini mungkin para kadernya kurang diperhitungkan di dalam masyarakat.
Ketergesaan dalam kehidupan modern, yang bergerak serba cepat, seringkali membuat AMMAPAI melupakan diri sendiri dan kehilangan kendali. Hemat saya ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk membawa AMMAPAI kembali dengan kesuksesannya yang terdahulu. Berikut ini ada beberapa kekuatan yang dapat mengarahkan kita kembali ke pada jati diri AMMAPAI itu sendiri dan menemukan sebuah arti dari keluarga kembali.
 1. Hadir
AMMAPAI harus hidup untuk saat ini. Masa lalu telah berlalu. AMMAPAI tak akan pernah dapat kembali dan mengulang masa-masa itu lagi, AMMAPAI juga tak akan dapat menghidupkan kembali apa yang ada di masa lalu. Kehidupan ini adalah apa yang sedang kita jalani saat ini, tak peduli apapun yang telah terjadi. Itu semua nyata dan sempurna. Jangan menengok ke belakang ataupun terlalu memikirkan apa yang akan terjadi di masa mendatang. Pikiran kita selalu menciptakan berbagai percakapan yang mengembangkan rasa takut dan membuat kita berusaha menyelamatkan diri. Katakan pada pikiran kita yang sibuk berbicara itu: ‘Terima kasih telah bersedia berbagi’ dan yakinkan AMMAPAI di sini, AMMAPAI ada untukmu.’ Setiap hari, kita semua harus selalu membuat pilihan, karena pilihan menentukan hasil akhir dari proses yang AMMAPAI jalankan.
2. Memaafkan
Tidak ada seorangpun yang memiliki kehidupan yang kaya dan menarik karena mereka melakukan banyak kesalahan. Namun kesalahan yang terjadi biasanya akan membuat seeseorang belajar. Banyak orang yang membuat diri mereka sendiri menjadi sombong, ketakutan, bodoh, dan berharap setiap orang menyukai mereka. Mereka berharap memiliki hidup dan pekerjaan yang bebas dari stress dan menyenangkan. Saatnya untuk melepaskan, maafkan seluruh bagian dari masa lalu, atas segala kekurangan dan ketidaksempurnaan. Maafkan diri kita untuk semua kesalahan yang pernah kita buat di masa lalu untuk AMMAPAI, maafkan ketakutan-ketakutan dalam dinamika, maafkan emosi dan kemarahan masa lalu saat mempertahankan keegoisan diri sendiri, maafkan kesalahan para senior,alumni,orang-orang yang punya kepentingan dalam AMMAPAI. Lepaskan semua uneg-uneg. Memaafkan membawa kedamaian dalam jiwa.
3. Bersenang-Senang
Beri kesempatan pada diri anggota AMMAPAI untuk merasa rileks dan memanjakan diri. Rekreasi keluar, entah itu ke pantai ataupun pegunungan ataupun ke tempat yang lain. Keluarkan dana pengurus sekali-kali untuk melepaskan kepenatan dari dinamika yang ada. Lakukan kesenangan itu secara bersama-sama.
4. Buang Penilaian
Berhentilah menilai dan menyalahkan. Jangan melontarkan kritikan pada orang lain ataupun diri sendiri. Ucapkan kata-kata yang memberi dorongan pada diri dan semua orang yang kita jumpai di dalam AMMAPAI. Terima orang lain apa adanya, lengkap dengan segala perbedaan yang mereka miliki. Kekurangan yang ada dalam teman yang lain dalam proses dinamika di dalam AMMAPAI jangan dijadikan batu sandungan. Melainkan jadikanlah itu sebagai beban yang harus duangkat secara bersama-sama dengan sayap-sayap kelebihan yang kita miliki.
5. Bantu Orang Lain
Hubungi dan ulurkan tangan pada teman yang membutuhkan. Tawarkan bantuan tanpa syarat pada orang lain. Jadilah pendengar yang baik dan benar-benar mendengarkan apa yang dikatakan orang lain. Temukan cara untuk membantu orang lain mengangkat beban hidup dengan mendengarkan keluh kesah mereka.
6. Tape
Cintai AMMAPAI dan rekan-rekan di dalamnya dan gunakan kata-kata positif untuk memberi dorongan bagi yang lain. Puji orang lain dengan tulus dan buat mereka tersenyum. Bicaralah dengan penuh kasih dan ketulusan dari dasar hati tanpa kemunafikan
Enam point yang ada diatas itu jika jalankan dengan sepenuh hati, maka keluarga akan ditemukan kembali. Niscaya AMMAPAI akan mendapatkan jati dirinya kembali. Dan akan mendapatkan 12 point yang menurut saya yang harus dicapai oleh AMMAPAI:
1. Membina hubungan persahabatan yang hangat dan harmonis
2. Bekerja dalam kelompok secara harmonis
3. Berbicara dan mendengarkan secara efektif
4. Mencapai prestasi yang lebih tinggi sesuai aturan yang ada (sportif)
5. Mengatasi masalah dengan kepentingan-kepentingan yang nakal
6. Berempati pada sesama
7. Memecahkan masalah
8. Mengatasi konflik
9. Membangkitkan rasa humor
10. Memotivasi diri bila menghadapi saat-saat yang sulit
11. Menghadapi situasi yang sulit dengan percaya diri
12. Menjalin keakraban
Lakukan kesemuanya itu dari diri sendiri, jangan pernah berharap orang lain yang melakukannya. Seperti ada sebuah puisi tentang perubahan yang terukir di sebuah makam di Westminster Abbey, Inggris, 1100 M.
HASRAT UNTUK BERUBAH
Ketika aku masih muda dan bebas berhayal,
aku bermimpi ingin mengubah dunia.
Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku,
kudapati bahwa
dunia tidak kunjung berubah.

Maka cita-cita itupun agak kupersempit,
lalu kuputuskan untuk hanya mengubah negeriku .
Namun tampaknya,
hasrat itu pun tiada hasilnya.

Ketika usiaku semakin senja,
dengan semangatku yang masih tersisa,
kuputuskan untuk mengubah keluargaku,
orang-orang yang paling dekat denganku.
Tetapi celakanya,
mereka pun tidak mau diubah!

Dan kini,
sementara aku berbaring saat ajal menjelang,
medis pengobatan kusadari:

"Andaikan yang pertama-tama kuubah adalah diriku ,
maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan,
mungkin aku bisa mengubah keluargaku.

Lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka,
bisa jadi aku pun mampu memperbaiki negeriku .

Kemudian siapa tahu,
aku bahkan bisa mengubah dunia”

Teruslah bergerak hingga kelelahan itu lelah mengikutimu, teruslah berlari hingga kebosanan itu bosan mengejarmu, teruslah berjalan sampai kelelahan itu letih bersamamu, teruslah berjaga hingga kelesuan itu lesu menemanimu. Karena di mana ada kemauan, di situ ada jalan.


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Flag Counter

Featured Post 3

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support