Post views: counter

Sabtu, 15 Juli 2017

Ini Dia Panji Perjuangan Dari Melki Laka Lena

Mendengar, berpikir, berbicara dan berkarya bersama semua pihak. Ayo Bangun NTT dari titik tersulit. Demikian panji perjuangan yang di kumandangkan calon gubernur NTT dari partai Golkar, Emanuel Melkiades Laka Lena atau Melki Laka Lena. Meski harus menempuh perjalanan jauh dalam jarak yang ratusan kilo meter lewat laut, udara dan darat, figur muda energik ini tidak merasa lelah, demi bertemu masyarakat. Melki mengaku enjoi dengan padatnya agenda kerja saat ini. Sebab, ia sedang berusaha menawarkan sebuah model politik baru, yaitu politik santun dan menggembirakan bagi semua orang.

Bagi sosok muda yang memiliki banyak sekali ide kreatif ini, mendatangi wilayah-wilayah tersulit di NTT untuk melihat potensi dan peluang yang ada pada masyarakat, guna memastikan bahwa dirinya kelak akan mulai menggebrak pembangunan dari titik tersulit di semua wilayah NTT, adalah sebuah pekerjaan yang menggembirakan. Strategi ini diyakini Ketua Yayasan Tunas Muda Indonesia ini, akan mendorong percepatan pembangunan di NTT secara maksimal. Karena pada waktunya nanti, tidak akan ada lagi warga yang menolak untuk berubah. Kemajuan pembangunan di wilayah-wilayah tersulit akan menjadi pemicu semangat perubahan di seluruh wilayah NTT.

Saat menyelesaikan perjalanan mengelilingi wilayah Timor untuk kesekian kalinya, Melki mengunggah foto dan hasil permenungannya selama dalam perjalanan ke media sosial facebook miliknya. Di sana Melki menggambarkan bagaimana ia harus berjibaku dengan waktu. Isi laporan perjalanannya saat itu adalah, “Balik Jakarta dari NTT hanya sehari pas lebaran hari pertama. Langsung Silaturahmi ke keluarga dan tetangga rumah lanjut ke berbagai pimpinan parpol antara lain rumah bang Novanto, Ketum DPP Partai Golkar. Ada juga Bang Idrus bang Marhan, plus Pimpinan DPP PG lainnya. Lanjut ke kantor DPP Partai Nasdem, silaturahmi ke Bang Surya Paloh Ketum DPP Paratai Nasdem. Ada juga Bang Viktor Laiskodat, Bang Enggartiasto, dll. Banyak hal yang di bahas terkait sikon nasional dan berbagai daerah termasuk NTT,” tulis Melki. Calon Gubernur partai Golkar ini hanya sehari di Jakarta karena dini hari keesokan harinya langsung terbang ke Kupang. Di Kupang, Melki langsung via perjalanan darat ke Soe- TTS. Di sana, ia harus hadir untuk menutup acara Jambore Pemuda dan Anak-anak Gereja Adven yang di hadiri lebih dari 2.000 Peserta dari Negara Timor Leste, Jatim, Kaltim dan peserta terbanyak dari seluruh NTT. Melki mengucap terima kasih atas kepercayaan menutup acara positif tersebut. Bagi dia mempersiapkan anak-anak untuk membangun karakter dan kerohanian sekaligus adalah hal yang luar biasa baik. Setelah dua kegiatan besar tersebut, Melki melanjutkan perjalanan untuk mengikuti upacara adat dan pesta pernikahan di Malaka. Di sana, dirinya didapuk memberi sambutan mewakili keluarga Ende dan Malaka. Usai acara tesebut, Melki menempuh lagi perjalanan darat kembali dari Malaka. Saat itu, ia memilih menggunakan jalur selatan pulau Timor. Bagi Melki, sungguh luar biasa. Bentangan alam dan potensi pariwisatanya sungguh mempesona. Infrastruktur jalan yang sedang dibenahi dan kemampuan Pemda juga pihak swasta serta masyarakat dalam memanfaatkan potensi alam dan pariwisata diyakini Melki akan menjadi penentu tumbuh kembangnya ekonomi kerakyatan di jalur selatan pulau Timor ini.

Masih di pulau Timor, meski dalam keadan lelah pada malam harinya, Melki dan tim relawan langsung ke desa Fatukanutu untuk menutup acara bola volly dalam rangka ultah desa ke-49. Melki merasa bersyukur atas kunjungannya ke desa-desa sekitarnya di Kabupaten Kupang.

Semangat berkeliling NTT untuk menjangkau wilayah-wilayah tersulit tidak hanya dilakukan di daratan Timor. Melki dan tim relawan Melki Laka Lena (MLL) juga bersafari ke daratan pulau Sumba dan pulau Flores. Melki yang terlihat beberapa kali harus berestafet dari satu kampung ke kampung yang lainnya dengan menumpang motor ojek, mengaku gembira bisa bertemu para relawan dan masyarakat. Ketua Yayasan Tunas Muda Indonesia ini penuh dengan kegembiraan melukiskan perjalanannya bersama para Relawan Melki Laka Lena (MLL) sebagai sebuah perjalanan yang sarat makna. Bagi Melki, safari politik yang ia lakukan telah mengajarkan kepadanya bagaimana pentingnya bersahabat dengan alam. Sebab, topografi NTT yang demikian sulit, membutuhkan ketahanan fisik dan adaptasi yang terus menerus dengan keadaan di lapangan. “Keliling daratan sumbah-Timor dan Flore plus Kabupaten kepulauan Rote Sabu Alor dan Lembata harus dijalani dengan hati dan pikiran riang gembira. Inilah obat mujarab walau kondisi lapangan sering membuat kami harus selalu lakukan penyesuaian. Topografi NTT yang sulit butuh kemampuan dan adaptasi siapa saja untuk bersahabat dengan alam sekitar sehingga bisa kembangkan NTT dengan baik, riang dan gembira,” tulis Melki mengawali catatan perjalanannya dalam akun facebooknya saat berkeliling Sumba dan Flores. Melki berkisah, pada minggu sebelumnya, ia besama tim relawan langsung berkunjung ke dermaga Waokelo di SBD (Sumba Barat Daya). Setelah itu, saat masih di Sumba, ia sekaligus melakukan pertemuan dengan puluhan relawan MLL se-daratan Sumba, di Tambolaka. Usai pertemuan tersebut, dirinya lalu balik Kupang dan lanjut berkeliling ke empat (4) kecamatan pinggiran di Kabupaten Kupang untuk melihat NTT dari desa terpencil. Melki ingin memahami NTT, tidak hanya dari balik meja. Setelah berkeliling di Kabupaten Kupang, sosok yang kenyang dengan pengalaman di dunia keorganisasian ini mengadakan pertemuan akbar, bersama ratusan Relawan MLL se-daratan Timor, Sabu, Rote, dan Alor di Kota Kupang.

Usai acara tersebut dan menyelesaikan safari keliling pulau Timor, Melki dan tim lalu harus terbang lagi ke Flores untuk menghadiri penutupan Wolosambi Youth Day di Nagekeo. Bersama dengan acara tersebut, Melki dan tim juga menghadiri acara pertemuan ratusan relawan MLL se-daratan Flores. Melki menegaskan, seluruh relawan MLL se-NTT bermusyawarah untuk merumuskan langkah praktis guna memenangkan kompetisi Pilgub NTT, secara sehat, cerdas dan elegan. Karena itu, kekuatan relawan akan menjadi pendukung dirinya demi perubahan NTT. Mayoritas kaum muda ini berasal dari seluruh Kabupaten/Kota di NTT. Mereka saat ini terus bergerak dari kampung ke kampung, untuk menyapa dan mengajak masyarakat, membangun NTT sesuai kemampuannya.

Sumber : Tabloid Aktualita-ntt
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Flag Counter

Featured Post 3

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support