Turbelensi politik di partai Golkar kian menjadi – jadi. Beberapa waktu lalu, Ketua DPD I Partai Golkar NTT, Ibrahim Agustinus Medah melancarkan strategi serangan ganda. Tanpa tedeng aling – aling, politisi lanjut usia ini “menembak” Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar di Jakarta dan Melki Laka Lena. Entah apa pertimbangan Medah, tetapi serangan Medah berdampak luas. Selain terjadi turbelensi politik di internal partai Golkar, pernyataan Medah juga seolah menunjukan sikap ketidakdewasaan dalam berpolitik dan berbanding terbalik dengan pengakuannya sebagai politisi senior (baca:lanjut usia).
Senin, 17 Juli 2017, pasca Ketua KPK Agus Rahardjo dalam jumpa pers di Gedung KPK, mengumumkan Ketua DPR Setya Novanto menjadi tersangka kasus dugaan korupsi E-KTP, serangan masif kembali dilakukan tim Medah terhadap Melki Laka Lena di media sosial. Tim Medah memanfaatkan status Novanto yang menjadi tersangka KPK sebagai senjata untuk menyerang Melki karena selama ini Melki dianggap sebagai batu sandungan Medah dalam memperoleh SK dari DPP Golkar untuk maju dalam Pilgub NTT 2018.
Tuduhan penulis ini bukan tanpa alasan. Simak saja di kronologi/profi facebook orang yang menyerang, menuduh dan memposting status di facebook bahwa Melki Laka Lena menerima aliran uang dari Novanto. Ternyata semuanya adalah tim dan orang dekat Medah. Tentunya sangat disayangkan sikap dan perilaku black campaign yang digunakan tim Medah ini. Mereka sedang mencederai proses demokrasi di NTT. Tentunya masyarakat NTT tidak bodoh dan tidak buta bahwa isu ini dimainkan oleh siapa dan untuk mencederai siapa. Tim Medah ternyata tidak cerdas memainkan isu ini. Karena bagaimanapun juga Medah adalah ketua DPD dan ketika memainkan isu ini ibarat menepuk air di dulang terpercik muka sendiri. Seharusnya jika mengaku politisi senior Medah harusnya mampu mengarahkan timnya untuk berdemokrasi secara sehat. Berikan pendidikan yang baik untuk masyarakat bukan malah melakukan fitnah dan serangan terhadap figur tertentu. Publik NTT akhirnya menjadi ragu akan niat dan tujuan Medah maju menjadi Gubernur NTT jika hari ini sudah dimulai dengan black campaign. Jangan – jangan sebentar lagi isu SARA akan dimainkan. Miris bukan?
Melki Laka Lena sudah mewanti – wanti black campaign atau fitnah dan anggapan yang dituduhkan kepadanya oleh lawan lawan politik dan berbagai pihak karena dianggap dekat dengan Novanto. Namun Melki Laka Lena memastikan kepada seluruh masyarakat NTTdan seluruh relawan Meki Laka Lena se NTT bahwa selama ini ia membantu para tokoh politik nasional, Ia bisa menempatkan diri dengan baik untuk benar - benar fokus hanya pada urusan sosial politik dan tanpa emebl – embel yang lain. Melki Laka Lena telah menegaskan bahwa sejauh ini, selama dalam proses sosialisasi diri menuju Pilgub NTT dan kegiatan Sayembara Ayo Bangun, Ia masih berjalan dengan kekuatan sendiri plus keluarga dibantu orang – orang muda di NTT.
Publik NTT dan tim Medah harus sadar bahwa ketika Melki Laka Lena berbicara di televisi atau berkomentar soal kasus Novanto, bukan karena ia melindungi atau membela Novanto, tetapi Ia berbicara dalam kapasitasnya sebagai Wasekjen DPP PG yang juga ditugaskan sebagai juru bicara Partai Golkar. Tentunya sebagai juru bicara maka Melki Laka Lena akan sering tampil di media untuk menyampaikan kebijakan DPP PG tentang berbagai hal termasuk kebijakan Partai Golkar terkait mencari solusi bagi Partai Golkar juga posisi Pak Novanto sebagai Ketua DPR RI agar mendapat jalan keluar terbaik. Soal hukum Pak Novanto, menurut Melki Laka Lena, akan dihadapi secara baik bersama penasehat hukumnya sesuai dengan proses yang terjadi di KPK. Dan menurut Melki Laka Lena sejak awal DPP PG sudah mendorong agar proses hukum E KTP dilakukan secara baik sesuai aturan yang berlaku dan Ketum DPP PG serta semua pihak terkait dari Partai Golkar mengikuti proses hukum ini dengan baik. Dengan demikian tuduhan yang dilancarkan oleh tim Medah bahwa Melki membela atau menerima aliran uang dari Novanto di medsos adalah fitnah dan black campaign dan salah satu bentuk penyesatan publik.
Tirulah Gaya Berpolitik Melki Laka Lena
Penulis sangat mengapresiasi dengan sikap dari Melki Laka Lena yang tetap cool calm confidence ketika menghadapi serangan dari lawan politik yang lain maupun dari tim Medah. Strategi “doblle attack” dan tembakan rudal fitnah dan isu yang dilancarkan padanya pun tak direspon oleh Melki. Ia tetap kalem dan menunjukan kedewasaan dalam berpolitik. Ia bahkan dengan tenang mengajak seluruh relawan di NTT untuk tetap tenang dan fokus pada upaya penggalangan dalam menghadapi survey Pilgub NTT. Ia mengajak seluruh timnya untuk menghadapi semua isu dan fitnah dengan tetap fokus bekerja menggalang dukungan rakyat NTT dengan tenang cerdas sehat dan rasional.
Melki dengan panji perjuangannya, Mendengar, Berpikir, Berbicara Dan Berkarya Bersama Semua Pihak dan Ayo Bangun NTT Dari Titik Tersulit, sedang berusaha menawarkan sebuah model politik baru, yaitu politik santun dan menggembirakan bagi semua orang. Melki berkomitmen untuk tidak meladeni gaya politik kasar dan destruktif. Disetiap kesempatan bertemu para relawan, Melki selalu menegaskan kepada seluruh relawan untuk tetap mengedepankan cara – cara santun dan bermartabat. Melki selalu mengajak untuk menjaga moralitas dan nilai – nilai luhur orang NTT. Sikap dari Melki ini hanya mau menegaskan bahwa semua orang dari pulau Sumba, Rote, Flores, Sabu, Alor, Lembata dan Flores adalah saudara karena kita dilahirkan dari rahim yang satu dan sama yaitu NTT.
Sebagai orang muda, Melki telah menunjukan bagaimana berdemokrasi secara sehat. Melki telah mengajak semua orang untuk bagaimana berpolitik secara sehat, rasional, cerdas dan energik. Karena esensi dari demokrasi adalah bagaimana memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat. Memastikan rakyat untuk terlibat dalam pilgub NTT kali ini dengan penuh rasa gembira, tanpa ada pemaksaan kehendak dan intimidasi dan tanpa ada fitnah/black campaign. Wahai para politisi yang mengaku senior, belajarlah dari orang muda, Melki Laka Lena tentang bagaimana berpolitik yang santun.
Senin, 17 Juli 2017, pasca Ketua KPK Agus Rahardjo dalam jumpa pers di Gedung KPK, mengumumkan Ketua DPR Setya Novanto menjadi tersangka kasus dugaan korupsi E-KTP, serangan masif kembali dilakukan tim Medah terhadap Melki Laka Lena di media sosial. Tim Medah memanfaatkan status Novanto yang menjadi tersangka KPK sebagai senjata untuk menyerang Melki karena selama ini Melki dianggap sebagai batu sandungan Medah dalam memperoleh SK dari DPP Golkar untuk maju dalam Pilgub NTT 2018.
Akun facebook yang melakukan fitnah terhadap Melki Laka Lena di medsos |
Akun facebok yang melakukan fitnah dan black campaign terhadap Melki Laka di medsos |
Publik NTT dan tim Medah harus sadar bahwa ketika Melki Laka Lena berbicara di televisi atau berkomentar soal kasus Novanto, bukan karena ia melindungi atau membela Novanto, tetapi Ia berbicara dalam kapasitasnya sebagai Wasekjen DPP PG yang juga ditugaskan sebagai juru bicara Partai Golkar. Tentunya sebagai juru bicara maka Melki Laka Lena akan sering tampil di media untuk menyampaikan kebijakan DPP PG tentang berbagai hal termasuk kebijakan Partai Golkar terkait mencari solusi bagi Partai Golkar juga posisi Pak Novanto sebagai Ketua DPR RI agar mendapat jalan keluar terbaik. Soal hukum Pak Novanto, menurut Melki Laka Lena, akan dihadapi secara baik bersama penasehat hukumnya sesuai dengan proses yang terjadi di KPK. Dan menurut Melki Laka Lena sejak awal DPP PG sudah mendorong agar proses hukum E KTP dilakukan secara baik sesuai aturan yang berlaku dan Ketum DPP PG serta semua pihak terkait dari Partai Golkar mengikuti proses hukum ini dengan baik. Dengan demikian tuduhan yang dilancarkan oleh tim Medah bahwa Melki membela atau menerima aliran uang dari Novanto di medsos adalah fitnah dan black campaign dan salah satu bentuk penyesatan publik.
Tirulah Gaya Berpolitik Melki Laka Lena
Penulis sangat mengapresiasi dengan sikap dari Melki Laka Lena yang tetap cool calm confidence ketika menghadapi serangan dari lawan politik yang lain maupun dari tim Medah. Strategi “doblle attack” dan tembakan rudal fitnah dan isu yang dilancarkan padanya pun tak direspon oleh Melki. Ia tetap kalem dan menunjukan kedewasaan dalam berpolitik. Ia bahkan dengan tenang mengajak seluruh relawan di NTT untuk tetap tenang dan fokus pada upaya penggalangan dalam menghadapi survey Pilgub NTT. Ia mengajak seluruh timnya untuk menghadapi semua isu dan fitnah dengan tetap fokus bekerja menggalang dukungan rakyat NTT dengan tenang cerdas sehat dan rasional.
Melki dengan panji perjuangannya, Mendengar, Berpikir, Berbicara Dan Berkarya Bersama Semua Pihak dan Ayo Bangun NTT Dari Titik Tersulit, sedang berusaha menawarkan sebuah model politik baru, yaitu politik santun dan menggembirakan bagi semua orang. Melki berkomitmen untuk tidak meladeni gaya politik kasar dan destruktif. Disetiap kesempatan bertemu para relawan, Melki selalu menegaskan kepada seluruh relawan untuk tetap mengedepankan cara – cara santun dan bermartabat. Melki selalu mengajak untuk menjaga moralitas dan nilai – nilai luhur orang NTT. Sikap dari Melki ini hanya mau menegaskan bahwa semua orang dari pulau Sumba, Rote, Flores, Sabu, Alor, Lembata dan Flores adalah saudara karena kita dilahirkan dari rahim yang satu dan sama yaitu NTT.
Sebagai orang muda, Melki telah menunjukan bagaimana berdemokrasi secara sehat. Melki telah mengajak semua orang untuk bagaimana berpolitik secara sehat, rasional, cerdas dan energik. Karena esensi dari demokrasi adalah bagaimana memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat. Memastikan rakyat untuk terlibat dalam pilgub NTT kali ini dengan penuh rasa gembira, tanpa ada pemaksaan kehendak dan intimidasi dan tanpa ada fitnah/black campaign. Wahai para politisi yang mengaku senior, belajarlah dari orang muda, Melki Laka Lena tentang bagaimana berpolitik yang santun.
0 komentar:
Posting Komentar