Post views: counter

Selasa, 20 Januari 2015

CEGAH PENYAKIT HIV-AIDS, AMMAPAI GELAR EDUKASI LAYANAN KESEHATAN



 

Guna memberikan pengetahuan kesehatan reproduksi dan seksual bagi anggotanya maka Badan Pengurus Angkatan Muda Mahasiswa Pelajar Asal Ile Ape melakukan kerja sama dengan Yayasan Tanpa Batas  Kupang untuk memberikan sosialisasi tentang penyakit HIV-AIDS, Kamis (08/11/2014), di sekretariat AMMAPAI – Kupang, Jalan Kika Ga, RT.22, RW.10, Walikota Baru – Kupang.

Menurut Ketua Umum, Igo Halimaking, langkah yang tepat untuk dapat menghindari bahaya HIV/AIDS, dan juga harus memiliki pengetahuan yang memadai mengenai HIV/AIDS itu sendiri. Di samping untuk mencegah diri dari melakukan berbagai hal yang beresiko menularkan HIV/AIDS, juga membantu kita untuk dapat berperilaku yang tepat kepada penderita HIV/AIDS itu sendiri.
Sementara itu, penceramah dari Yayasan Tanpa Batas, Yugers Sasi menjelaskan, sebuah fenomena HIV/AIDS belum banyak dipahami, hal ini semakin memicu penambahan jumlah penderitanya. HIV merupakan virus yang tidak pandang bulu, dapat menyerang siapa saja tanpa memandang jenis kelamin, status, tingkat sosial. namun ada kecenderungan besar virus ini menimpa seseorang yang rentan tertular HIV karena pola hidupnya yang relatif bebas, seperti melakukan hubungan seks pranikah dan pengguna Narkoba dengan jarum suntik secara bergantian. Yugers menyebutkan penularan HIV AIDS melalui empat masalah yakni, jarum suntik, produk donor darah, vagina dan sperma. tutupnya.

Diharapkannya, dengan pengetahuan yang didapat bisa membuat kita lebih bijak dalam berbuat dan berprilaku agar terhindar dari penyakit tersebut. Juga dengan pengetahuan yang didapat tentang penularan penyakit tersebut, diharapkan dapat menghapus stigma dan diskriminasi kepada orang yang terinfeksi HIV dan AIDS, jelas Yugers Sasi.

Acara dilanjutkan dengan Tes HIV atau tes darah oleh seluruh anggota AMMAPAI sebagai upaya untuk memastikan apakah, seseorang sudah positif terinfeksi HIV atau tidak, yaitu dengan cara mendeteksi adanya antibody HIV di dalam sample darahnya. Hal ini perlu dilakukan setidaknya agar anggota yang bersangkutan bisa mengetahui secara pasti status kesehatan dirinya, terutama menyangkut resiko dari perilakunya selama ini.

Tes darah yang digelar tersebut, melibatkan sekitar 40 orang anggota. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang diumumkan beberapa waktu lalu, semua anggota tidak terinfeksi penyakit menular. Namun pihak YTB menganjurkan agar secara berkala atau setiap tiga bulan sekali untuk melakukan pemeriksaan darah. (igo)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Flag Counter

Featured Post 3

Arsip Blog

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support