Indonesia adalah negara yang sangat unik. Setuju? Kami
merasa seperti itu karena banyak hal yang hanya dapat kita temukan di negara
yang kini berusia 69 tahun ini, namun belum tentu ditemukan di negara lain.
Bahkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura saja, belum tentu
sama.
Kami mengambil contoh populernya beragam platform
media sosial. Coba Anda bayangkan, bahkan Jakarta – yang notabene merupakan
ibukota Indonesia – menjadi ibukotanya media sosial dunia. Gelar tersebut juga
pantas untuk disandang mengingat Indonesia sukses menjadi salah satu pengguna
Facebook dan Twitter terbanyak dunia. Untuk itu, kami akan menampilkan beberapa
hal yang Indonesia banget, berikut ini:
Iklan
bertebaran di handphone
Ini adalah hal yang hanya kita temui di Indonesia.
Sampai saat ini, ada dua operator telekomunikasi (Telkomsel dan XL Axiata) yang
menerapkan metode intrusive ads. Metode ini sendiri terdiri dari dua jenis
lagi, yakni interstitial ads dan banner ads. Interstitial ads merupakan sebuah
iklan yang muncul ketika Anda sedang membuka website tertentu dari browser di
smartphone. Yang menggelikan, iklan ini muncul sehalaman penuh persis sebelum
website yang kita tuju terbuka. Kami ulangi, sehalaman penuh! Sedangkan menurut
Wikipedia, banner ads adalah bentuk iklan yang ditampilkan dalam bentuk spanduk
menggunakan format gambar (JPG, GIF, atau PNG), skrip Java, dan obyek
multimedia lainnya dan dapat di-klik untuk menuju website si pengiklan.
Ada hal unik dari adanya banner ads ini. VP digital
business Garuda Indonesia Daniel Tumiwa baru-baru ini berkicau di akun Twitter
miliknya bahwa di website XL muncul banner ads dari Telkomsel. Sungguh
menggelikan karena XL seperti sedang mempromosikan pesaingnya.
Hal ini sempat mendapat kecaman dari Asosiasi
E-Commerce Indonesia (idEA) dan Asosiasi Digital Indonesia (IDA). Menurut kedua
asosiasi tersebut, ada tiga hal yang jadi pokok permasalahan seputar intrusive
ads: penayangan iklan tanpa seizin pemilik website (yang dituju), isi iklan
yang – menurut mereka kurang pantas, dan bertentangan dengan UU ITE.
Anda bisa di
penjara karena salah bicara di internet
Inilah warisan dari dua Menkominfo, yakni Muhammad Nuh
dan Tifatul Sembiring yang cukup membingungkan. Betapa tidak, undang-undang ini
memiliki kadar ambiguitas yang lumayan tinggi. Sudah banyak warga Indonesia
yang “sukses” terjaring pasal-pasal hukum di dalam UU ITE.
Sihombing dan UU ITE di Indonesia yang mengekang
kebebasan berekspresi Terbaru adalah Florence Sihombing yang menghadapi
tuntutan hukum akibat curhatannya di media sosial Path yang menyinggung
sejumlah kelompok masyarakat Jogjakarta. Kasusnya bahkan sempat menghiasi media
luar negeri seperti Daily Mail, ABC, dan Wall Street Journal.
Kemkominfo
yang lebih sibuk mengurusi pornografi
apa yang Anda dapatkan dari Kemkominfo selama dijabat
Tifatul Sembiring? Oke,mungkin jaringan internet diklaim olehnya telah masuk ke
desa-desa terpencil di Indonesia. Namun, selain itu? Mungkin baru masalah
pornografi saja yang menjadi sorotan secara khusus.
Pernah dengar internet positif? Itu merupakan sebuah
gerakan yang dicanangkan oleh Kemkominfo. Tujuannya adalah untuk mengarahkan
para netizen yang ingin membuka website “terlarang” ke website internet
positif. Tifatul juga dikabarkan telah berhasil memblokir 800 ribuan website
terlarang. Bahkan layanan Vimeo, Reddit, dan Imgur saja diblokir karena
dianggap menyebarkan pornografi. Padahal, masih banyak hal lain yang tak kalah
penting ketimbang masalah pornografi. Ingat pada pilpres lalu? Di ajang
pemilihan presiden tersebut tercatat banyak sekali pelanggaran seperti kampanye
hitam dan provokasi SARA yang, sayangnya, tidak terlalu menjadi perhatian utama
Kemkominfo.
Penyedia
koneksi 4G LTE bukan perusahaan telekomunikasi
Hingga saat ini, Indonesia baru dapat menikmati
layanan 4G LTE melalui Bolt saja. Bahkan kini Bolt mengklaim telah memiliki
650.000 pengguna yang terdaftar. Mereka juga mengklaim telah memiliki 2.200
pemancar BTS dan telah mencakup 98 persen wilayah Jabodetabek.
“Monopoli” ini telah berlangsung selama sekitar satu
tahun. Padahal, Bolt sendiri bukanlah sebuah operator telekomunikasi, melainkan
hanya sebuah perusahaan yang menawarkan layanan koneksi internet. Ya!
Akibatnya, meskipun mereka telah meluncurkan sebuah smartphone, Anda tak dapat
menggunakan koneksi Bolt untuk bertelepon. Bagaimana dengan operator
telekomunikasi lain? Hingga saat ini belum ada yang telah menawarkan layanan
jaringan 4G LTE secara umum alias masih berupa uji coba saja. Namun, kabar
terbaru menyebutkan bahwa Telkomsel siap meluncurkan 4G LTE untuk umum pada
akhir tahun 2014 ini atau paling lambat awal 2015.
Bali disasar menjadi kota pertama yang diberikan akses
jaringan 4G oleh Telkomsel. Alasannya? Direktur sales Telkomsel Ma’sud Khamid
menyebutkan karena banyak wisatawan asing dari berbagai mancanegara yang sering
singgah di pulau dewata.
“Cek IG kita
yuk, sis!”
Percayalah, hanya di Indonesia Anda akan menemukan
orang berjualan melalui media sosial. Awalnya, hanya Facebook yang digunakan
untuk berjualan. Namun, belakangan Instagram, Twitter, dan Path juga mulai
disisipi dengan beragam barang dagangan. Apa saja barang yang ditawarkan? Ada
banyak mulai dari pakaian, aksesoris, case smartphone, makanan, jersey klub
sepak bola, dan masih banyak lagi. Jargon yang digunakan juga cukup catchy,
khususnya yang berjualan di Instagram. Apa jargonnya? “Cek IG (singkatan dari
Instagram) kita, yuk sis!”
Lima hal di atas tentu amat mendefinisikan
Indonesia. Lalu, hal apa yang menurut kamu Indonesia banget? (Sumber;http://id.techinasia.com)
0 komentar:
Posting Komentar