Post views: counter

Senin, 29 Desember 2014

NTT Tidak Akan Alami Bonus Demografi


Dari 34 propinsi yang ada di INdonesia, hanya ada dua propinsi yang tidak akan mengalami bonus demografi yakni Propinsi Nusa Tenggara Timur dan Maluku.
Demikian kepala pusat penelitian BKKBN, Benyamin Benu pada acara launching tiga apotirk K-24 untuk pelayanan KB mandiri satu atap di kupang, Senin (29/12/2014).
Penyebab NTT tidak akan memasuki bonus demografi adalah, pertama, tenaga produktifnya lebih banyak keluar dari NTT menjadi TKI, dan kedua  angka kelahiran masih empat orang per satu keluarga.
Menurutnya, pembangunan sektor keluarga berencana di NTT masih bermasalah. Di tingkat nasional masih menjadi masalah.
"Ada sisi positif dan ada juga sisi negatifnya. Sisi positif adalah dalam hal penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang, NTT  berada pada urutan ketiga terbaik di Indonesia, setelah Bali dan Jogyakarta. NTT berada di atas rata-rata nasional," ujarnya.
Hal positif kedua, usia kawin pertama seorang remaja di NTT  ini cukup bagus, hampir mendekati 21 tahun. Artinya tidak ada yang kawin muda dan ketiga angka kelahiran bagi wanita usia 15-19 tahun, NTT cukup baik," jelasnya.
Tetapi, lanjut Benu, ada juga hal negatif lainnya. Indonesia sekarang memasuki masa bonus demografi dan ini hanya terjadi sekali saja sepanjang negara itu terbentuk.
"Di Indonesia  hanya ada dua propinsi yang tidak akan memasuki bonus demografi yakni NTT dan Maluku. Bonus demografi adalah jumlah tenaga kerja produktif jauh melebihi jumlah yang non produktif angka ketergantungan menjadi ringan," jelasnya.( Sumber; POS KUPANG.COM, 29 Desember 2014)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Flag Counter

Featured Post 3

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support